Categories
Powered by Blogger.
Label
Artikel Populer
-
MATERI SEMIGRUP, MONOID, QUASI GRUP DAN LOOP. Sebelum mempelajari grup abstrak, sebaiknya memahami dulu tentang semigrup, monoid, quas...
-
Analisis Variansi TUJUAN Analisis Variansi atau Analysis of Variance (ANAVA) digunakan untuk menguji apakah k kelompok mempunyai...
-
PENGARUH PERBEDAAN TERAPI LATIHAN OPEN CHAIN EXERCISE DAN CLOSE CHAIN EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA OSTEOARTHRIT...
-
CURRICULUM VITAE Posisi: Informasi Kandidat Nama: Tempat/Tgl. Lahir: Kualifikasi Profesi: ...
-
A. Pendekatan/metode yang cocok untuk materi pembelajaran Relasi kelas VIII SMP 1. Pendekatan Deduktif Pendekata...
-
PEMROGRAMAN LINIER (Sumber : Siringoringo, 2005) Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasik...
-
PROTOKOL STUDI KASUS A. Identitas Penderita Nama : ROMADHON SAPUTRA Umur ...
-
Dalil Pythagoras 1. PEMBUKTIAN DALIL PYTHAGORAS Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di titik C, berlaku Dalil Pythagoras , ya...
-
bagi sobat2 yang mau melihat media pembelajaran menggunakan micromedia silahkan klik link: http: http://megaswf.com/s/2546886
-
Duduk untuk ja ngka waktu yang lama dan tidak sedang aktif secara fisik dikenal memiliki dampak negatif pada kesehatan. Untuk pertama kalin...
Pages
About Me
xxx
Formulir Kontak
analitik
iklan
Saturday, 12 January 2013
determinan
bagi sobat2 yang mau melihat media pembelajaran menggunakan micromedia silahkan klik link: http:http://megaswf.com/s/2546886
makalah strategi belajar mengajar
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam militer,
yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Dalam duna pendidikan, strategi diartikan sebagai
a plan, method, or series of activities
designed to achieves a particular educational goal ( J.R. David, 1976).Wina
Sanjaya ( 2006: 126) mengemukakan bahwa strategi pembelajran dapat diartikan
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Strategi belajar mengajar atau strategi instruksional
berhubungan dengan masalah pemilihan kegiatan belajar mengajar yang paling
efektif dan efisien dalam memberikan pengalaman belajar siswa untuk mecapai
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Mengingat adanya variasi tujuan yang ingin dicapai,
adanya lingkungan belajar yang berlainan, keadaan siswa yang berbeda-beda, dan
lain-lain, maka tidak mungkin dapat disusun suatu strategi belajar mengajar
yang baik untuk semua jenis kegiatan belajar mengajar. Suatu strategi belajar
mengajar yang baik dan berhasil untuk mencapai tujuan pengajaran bagi
sekelompok siswa, belum tentu dapat berhasil untuk kelompok siswa pada situasi
dan kondisi tertentu. Dengan demikian tidak ada strategi belajar mengajar umum
yang dapat dipakai untuk mencapai semua tujuan pengajaran. Sehingga harus
dipelajari tentang strategi belajar-mengajar, faktor-faktor yang harus dipahami
dan macam-macamnya.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas dapat
dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian sistem
pengajaran dan strategi belajar mengajar?
2.
Apa saja faktor-faktor penentu
strategi belajar mengajar?
C.
Tujuan Penulisan
Secara khusus tujuan yang ingin dicapai
melalui penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Agar mahasiswa (calon pendidik) lebih memahami
tentang pengertian strategi belajar mengajar dan sistem pengajarannya
2.
Agar mahasiswa (calon pendidik) mengenal dan
memahami faktor-faktor penentu strategi belajar mengajar.
D.
Manfaat Penulisan
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman mahasiswa (calon pendidik) dalam merencanakan kegiatan
pengajarannya secara ssitematis dengan
memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Pengajaran dan Strategi Belajar Mengajar
Syaiful
BD dan Aswan Zain ( 2002:11) mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan
perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan belajar adalah
perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun
sikap, bahkan meliputi segenap aspek organism atau pribadi. Kegiatan belajar
mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar
mengajar, menilai proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan
tanggung jawab guru. Jadi, hakeket belajar adalah perubahan.
Mengajar
dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar menyampaikan materi
pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya
siswa belajar. Mengajar adalah kegiatan agar siswa dapat belajar, artinya agar
terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa. Pengajaran tidaklah sederhana,
tetapi kompleks, terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan yang
bekerja secara terpadu untuk tercapainya tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain pengajaran itu merupakan sistem. Sistem adalah
seperangkat komponen yang saling berkaitan yang bekerja secara terpadu untuk
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Komponen dari sistem Pengajaran
(Sistem Instruksional) ada 4, yaitu: Tujuan, Materi, Strategi Belajar Mengajar
dan Evaluasi.
Belajar
mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Strategi
belajar-mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup
dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa
(Gerlach dan Ely).
Strategi
belajar-mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga
termasuk di dalamnya materi atau paket pengajarannya (Dick dan Carey). Strategi
belajar-mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur
yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu
dengan kata lain strategi belajar-mengajar juga merupakan pemilihan jenis
latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai (Gropper). Tiap
tingkah laku yang harus dipelajari perlu dipraktekkan. Karena setiap materi dan
tujuan pengajaran berbeda satu sama lain, makajenis kegiatan yang harus
dipraktekkan oleh siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula.
Menurut
Gropper sesuai dengan Ely bahwa perlu adanya kaitan antara strategi belajar
mengajar dengan tujuan pengajaran, agar diperoleh langkah-langkah kegiatan
belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Ia mengatakan bahwa strategi
belajar-mengajar ialah suatu rencana untuk pencapaian tujuan. Strategi
belajar-mengajar terdiri dari metode dan teknik (prosedur) yang akan menjamin
siswa betul-betul akan mencapai tujuan, strategi lebih luas daripada metode
atau sistem pengajaran.
B.
Faktor - faktor Penentu Strategi Belajar Mengajar
Dalam
penentuan strategi belajar mengajar ada faktor-faktor yang harus dipahami
seperti:
a.
Tujuan Pengajaran
Berisi perumusan
pola tingkah laku yang berupa kemampuan, ketrampilan dan sikap yang diharapkan
dimiliki siswa setelah kegiatan belajar selesai. Tujuan ini merupakan faktor
pertama yang mempengaruhi pemilihan strategi yang akan dilaksanakan.
b.
Materi Pelajaran
Tiap bidang studi
mempunyai karakteristik (isi dan struktur) yang berbeda dan ini akan memberikan
corak yang khusus pada strategi yang dipilih.
c.
Siswa
Dalam penentuan
strategi belajar mengajar perlu diperhatikan jumlah siswa, perbedaan kemampuan
dan tingkat perkembangan, perbedaan kesempatan, kecepatan dan ragam belajarnya.
d.
Guru
Setiap guru
mempunyai sifat kepribadian tertentu, yang kemudian dapat memanfaatkan
kepribadiannya dan ketrampilannya guna meningkatkan proses belajara siswa.
Harus memperhatikan kemampuan profesionalnya, kepribadiannya dan gaya mengajar.
e.
Fasilitas
Sumber dan fasilitas
sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan strategi belajar mengajar yang telah
dipilih. Perlu mempertimbangkan ketersediaan alat, media, ruangan dan penggunaan
waktu yang dimiliki siswa dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Strategi belajar-mengajar tidak
hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya
materi atau paket pengajarannya (Dick dan Carey). Strategi belajar-mengajar
terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan
untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain
strategi belajar-mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang
cocok dengan tujuan yang akan dicapai (Gropper).
2.
Faktor - faktor penentu
strategi belajar mengajar yang harus dipahami ada lima yaitu: Tujuan
Pengajaran, Materi Pelajaran, Siswa, Guru, dan Fasilitas.
B.
Saran
Dengan adanya
penulisan dan presentasi makalah ini diharapkan:
1.
Mahasiswa hendaknya lebih
memahami tentang pengertian sistem pengajaran dan strategi belajar mengajar,
faktor - faktor penentu strategi belajar mengajar, dan macam-macam strategi
belajar mengajar.
2.
Mahasiswa sebagai calon
pendidik hendaknya dapat menjadikan mata kuliah strategi belajar sebagai
pelajaran yang perlu untuk dipelajari sebagai ilmu dasar dalam mengajar kelak
sehingga dapat menerapkannya dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Dirdjosoemarto dkk.
2004. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : FPMIPA UPI dan JICA IMSTEP.
Margono. 1996.
Strategi Belajar-Mengajar Buku I Cetakan
Kelima . Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Sanjaya, Wina. 2006.
Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana.
pendekatan/metode
A. Pendekatan/metode yang cocok untuk materi pembelajaran Relasi kelas
VIII SMP
1.
Pendekatan Deduktif
Pendekatan
deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada
bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran
bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila siswa telah
mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya(Suwarna,2005).
2.
Pendekatan Konsep
Pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu
bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses
pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus.
Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
3. Metode
demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya
sekedar tiruan. Dalam metode ini tidak terlepas dari penjelasan lisan oleh guru
dan nantinya dilanjutkan dengan demonstrator untuk memperlihatkan kepada
seluruh kelas suatu proses, misalnya ukuran suatu ruangan dengan menggunakan
konsep matematika. Metode demonstrasi biasa digunakan jika siswa ingin
mengetahui tentang bagaimana mengaturnya, bagaimana proses mengerjakannya,
bagaimana proses membuatnya, dan terdiri dari apa.
B.
Kelebihan dan
kekurangan
1. Pendekatan
induktif
a. Kelebihan
pendekatan induktif
F Siswa
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran
F Pembelajaran
berpusat pada siswa
F Siswa
diharapkan berpikir kritis
b. Kelemahan
pendekatan induktif
F Siswa
sulit bekerja sama
F Siswa
Membutuhkan banyak waktu untuk membuat contoh ketika diminta guru
F Guru
mengalami banyak kesulitan atau terbebani karena banyak persiapan yang harus
dilakukan.
2. Pendekatan
konsep
a. Kelebihan
pendekatan konsep
F Siswa
dapat paham tentang konsep yang
diberikan
F Siswa
lebih mudah memahami symbol-simbol yang ada dalam matematika
b. Kelemahan
pendekatan konsep
F Membutuhkan
waktu yang lama
F Suatu
konsep akan mengalami perubahan bila timbul fakta baru.
3. Metode
demonstrasi
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
F Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan
memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan
F Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya
mendengar tetapi siswa akan terus aktif secara fisik dan mental
F Dengan cara mengamati secara langsung, siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan
b. Kelemahan Metode Demonstrasi
F Memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang
berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal
dibandingkan dengan ceramah
F Demonstrasi tidak efektif bila tidak diikuti kegiatan yang
memungkinkan siswa ikut mencoba, yang merupakan pengalaman yang berharga bagi siswa
F Kadang suatu demonstrasi menjadi kurang bermakna jika tidak
dilakukan ditempat yang sebenarnya
Subscribe to:
Posts (Atom)
Recent
Weekly
-
MATERI SEMIGRUP, MONOID, QUASI GRUP DAN LOOP. Sebelum mempelajari grup abstrak, sebaiknya memahami dulu tentang semigrup, monoid, quas...
-
Analisis Variansi TUJUAN Analisis Variansi atau Analysis of Variance (ANAVA) digunakan untuk menguji apakah k kelompok mempunyai...
-
PENGARUH PERBEDAAN TERAPI LATIHAN OPEN CHAIN EXERCISE DAN CLOSE CHAIN EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA OSTEOARTHRIT...
-
CURRICULUM VITAE Posisi: Informasi Kandidat Nama: Tempat/Tgl. Lahir: Kualifikasi Profesi: ...
-
A. Pendekatan/metode yang cocok untuk materi pembelajaran Relasi kelas VIII SMP 1. Pendekatan Deduktif Pendekata...
-
PEMROGRAMAN LINIER (Sumber : Siringoringo, 2005) Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasik...
-
PROTOKOL STUDI KASUS A. Identitas Penderita Nama : ROMADHON SAPUTRA Umur ...
-
Dalil Pythagoras 1. PEMBUKTIAN DALIL PYTHAGORAS Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di titik C, berlaku Dalil Pythagoras , ya...
-
bagi sobat2 yang mau melihat media pembelajaran menggunakan micromedia silahkan klik link: http: http://megaswf.com/s/2546886
-
Duduk untuk ja ngka waktu yang lama dan tidak sedang aktif secara fisik dikenal memiliki dampak negatif pada kesehatan. Untuk pertama kalin...